Ayahanda Tercinta telah berpulang


Innalillahi wa inna ilaihi ro ji’un.

Hari jum’at lalu tgl 12 Maret 2010. Saya mendapatkan kabar tidak enak, ayahku yang biasa dipanggil Buya sakit keras katanya. Kakakku yang mengirim pesan. Rasanya pengen kesana tapi kebetulan hari itu juga ada pertemuan terakhir dengan kelas XII sebelum mereka UN. Akhirnya saya terpaksa ke sekolah karena kebetulan motor ponakan mendadak tidak bisa dihidupkan, kontaknya rusak. Maka kami berangkat ke sekolah bersama kali itu.

Saya resah juga, apa yang terjadi ya… Sepulang sekolah saya baru sebentar saya maen sama anakku tercinta, kakakku nelpon “Oiii, buya dah meninggal dah….!”, saya spontan berucap “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rojiun…”, tanpa banyak tanya lagi saya katakan saya segera ke sana.

Karena jum’atan sudah hampir masuk, ngak mungkin sampai kesana sebelum jum’atan. Jadi saya putuskan perginya abis sholat Jum’at. Ternyata sudah semua berkumpul disana. Suasana haru terlihat, kesibukan tampak sekali dan saya merasa dibutuhkan untuk membantu fardhu kifayah ini.

Ada beberapa hikmah besar yang dapat saya ambil perihal meninggalnya Buya…

1. Sebelumnya, sebelum meninggal… buya telah mendapatkan firasat itu, bahkan beberapa waktu (1-2 jam sebelumnya) beliau sudah mengatakan waktunya hampir sampai. Beliau mengatakan wasiat-wasiatnya, bahwa beliau tidak ada hutang dan lain sebagainya. Hikmahnya bagi saya, beliau sudah siap untuk mati. Banyak orang yang tidak melihat tanda-tanda akan meninggal atau dia tau akan meninggal tapi tidak siap bahkan tidak rela.

2. Ini salah satu yang dahsyat… tanda-tanda kebesaran Allah terlihat nyata. Ketika kami anak-anaknya memandikan beliau, setelah diwudhu’kan, kulitnya berubah dari berkerut karena tua menjadi kencang kembali. Perubahan ini terlihat didepan mata kami, betapa beliau menjadi muda kembali seperti berumur 35 tahun. Bahkan adik bungsu saya mengatakan Buya ganteng sekali sekarang. Ya… kerutan diwajahnya hilang. Allahu Akbar…Ini seperti sabda Rasulullah kalau tidak salah, bahwa semua kita nanti diakhirat tidak ada yang menjadi tua, semuanya muda. Tapi beliau muda sebelum dikuburkan.

3. Penyelenggaraan jenazahnya cepat dan mudah, semuanya dibantu teman dan sahabat. Semua serba lancar, hasilnya dari siang saya sampai jam 4.30 sore jenazah sudah dikuburkan. Alhamdulillah lancar sekali (padahal ditempat lain sedang hujan).

Itulah sebagian dari hikmah yang bisa saya ambil, semoga kita semua mendapatkan pelajaran dari kebesaran Allah.

2 Responses

  1. Innalillahi wa inna ilaihi raajiuun…
    Kami sekeluarga turut berbelasungkawa…

Leave a reply to Azmi Cancel reply