Mari luruskan sejarah, Aisyah ra dinikahkan dengan Rasulullah bukan di umur 6 atau 9 tahun.

Saya kebetulan blogwalking dan menemukan artikel ini. Rasulullah yang mulia sering dideskreditkan oleh kaum yahudi dan kristiani soal pernikahannya dengan Aisyah Rodiallahu Anha yang katanya masih berumur 6 tahun. bahkan dikatakan bahkan Muhammad Shallahu’alaihi wassalam adalah seorang phaedofill, penyuka anak dibawah umur. artikel ini saya ambil 100% dari blog bin99.wordpress.com. link sumbernya : https://bin99.wordpress.com/about/meluruskan-riwayat-pernikahan-rasulullah-saw-aisyah-r-a/. berikut isinya :

Tulisan ini mencoba meluruskan riwayat pernikahan Rasulullah dengan Aisyah ra. yang telah berabad-abad lamanya diyakini secara tidak rasional. Dan efeknya, orientalis Barat pun memanfaatkan celah argumen data pernikahan ini sebagai alat tuduh terhadap Rasulullah dengan menganggapnya fedofilia. Mari kita buktikan. Secara keseluruhan data-data yang dipaparkan tulisan ini diambil dari hasil riset Dr.M. Syafii Antonio dalam bukunya, Muhammad SAW The Super Leader Super Manager (2007).

Kualitas Hadits

Alasan pertama. Hadits terkait umur Aisyah saat menikah tergolong problematic alias dho’if. Beberapa riwayat yang menerangkan tentang pernikahan Aisyah dengan Rasulullah yang bertebaran dalam kitab-kitab Hadits hanya bersumber pada satu-satunya rowi yakni Hisyam bin ‘Urwah yang didengarnya sendiri dari ayahnya. Mengherankan mengapa Hisyam saja satu-satunya yang pernah menyuarakan tentang umur pernikahan ‘Aisyah r.a tersebut. Bahkan tidak oleh Abu Hurairah ataupun Malik bin Anas. Itu pun baru diutarakan Hisyam tatkala telah bermukim di Iraq. Continue reading

Program 18:00-21:00 menambah keharmonisan keluarga

Assalaamu’alaikum,

Salah satu PR yang wajib dipraktekkan (dibiasakan) dalam training parenting Abah Ihsan adalah program 18:00-21:00. Isi dari program ini adalah mematikan perangkat multimedia (tidak menggunakannnya) seperti telepon selular, tv, tablet, dvd, radio dan lain sebagainya untuk mengkhususkan waktu bagi keluarga. Bukan sekedar membuat waktu rehat bersama, tapi kebersamaan keluarga. Biasanya kalaupun kita menyediakan waktu bersama keluarga kala itu, tiap anggota keluarga mengadakan kegiatannya masing-masing. Ayah baca koran atau  ngaji sendiri, atau pergi ke pengajian. Ibu di dapur (masak) atau di ruang keluarga menjahit baju anak yang ditemukan robek, anak sibuk sendiri main atau belajar. Bukan seperti ini yang dimaksudkan, tapi menghabiskan waktu untuk kebersamaan keluarga. Nah, disamping aturan tersebut kegiatan dibuat variatif yang termasuk dalam : makan bersama, bermain bersama , ngobrol atau belajar bersama.

Continue reading

Mengikuti Training Parenting Abah Ihsan

Sabtu-Minggu, 10-11 Oktober 2015, digelar seminar/Training “Yuk jadi Orang tua shaleh” dengan trainer motivator Abah Ihsan. Sebenarnya gak kenal sama orang ini, atau memang saya kurang gaul ya. mengenal parenting sih udah lama, baca-baca bukunya juga ada. tapi yang namanya abah Ihsan serius deh saya gak kenal. So, diawal gak tertarik duduk lama-lama. Tapi karena udah bayar mahal (udah dapat diskon dibilang mahal, hahahaha), maka terpaksa pasang niat baik. masak bayar mahal-mahal gini gak dapat ilmunya.

ADHWA Anak ke-2Fitri, anak Pertama

Ada hal yang harus sama-sama kita maklumi kalau ikut seminar motivasi yang pembicaranya ngakunya sudah go internasional yaitu bahwa mereka lulusan NLP dan sejenisnya yang juga kelas internasional. Seperti sekolah motivatornya Anthony Robin di Amerika. Logikanya, kalau berani ikut sekolah seperti itu (mahal tau, sekolahnya), pasti buat dapatin yang lebih gede kan. Nah, mereka sudah disiapkan jadi professional. Namun bukan berarti mereka seumur-umur paling benar dalam bidangnya (dalam hal ini parenting). Saya yakin pembicara ini sudah meneliti setidaknya 5 tahun dengan professional mengenai parenting sehingga merasa bisa memberikan manfaat besar bagi peserta seminarnya, kalau gak pasti setelah ini gak bakalan laku. Continue reading